Trik lipstik swatching with beautiessquad
Berbeda dengan Ngopi Cantik sebelumnya, kali ini, dibuka seperti diskusi dengan suasana yang lebih hangat dan dekat. Menghadirkan Rissa Lippielust sebagai narasumber, topik pembahasannya adalah Lipstick Swatching 101.
Rissa menjalani Lippielust sudah 5 tahunan lebih. Mulai serius pada tahun 2014, namun sebenernya sudah suka swatching waktu Rissa masih kerja sebagai freelance graphic designer. Sekarang ini Lippielust adalah tim, ada yang berperan sebagai kreatif, finance, PR/Manager, videographer, dan soon akan ada photo retoucher juga.
Apa yang menginspirasi Rissa untuk menjadi Lip Swatcher?
Jawab:
Sudah pasti karena dulu susah banget ya untuk cari swatches lipstik di kulit Asia, khususnya Indonesia. Biasa beli lipstik, liatnya di kulit bule eh pas dipake zonk banget.
Nah, dari situlah mulai seneng swatching lipstik. Sembunyi-sembunyi aja karena dulu ngerasa malu. Belum lagi efek dari bullying yang sampe sekarang juga masih kerasa efeknya. Dulu, Rissa pernah di-bully karena katanya bibirnya kaya piyo-piyo.
Tapi lama kelamaan, Rissa dapet support dari suami (saat itu masih pacar), karena swatching lipstick itu terasa relaxing dan surprisingly back then, banyak yang ngerasa swatches-nya bermanfaat. Tapi memang banyaknya followers Rissa justru dari luar negeri, terutama US dan Amerika Selatan karena mereka bisa relate betapa swatches saat itu sangat exclusive (banyaknya yang berkulit putih aja).
Biasanya berapa lama kalo ngerjain lip swatch secara keseluruhan, sampai akhirnya di-post di blog dan sosmed lainnya?
Jawab:
Kalau proses foto & editing, kalau ditotal itu bisa 3 hari atau lebih. Kalau sama scheduling & blog, bisa semingguan. Begini break downnya:
Contoh:
Senin, fotografer produk foto produk dulu. Supaya tube-nya gak kotor. Dan kalau lipstik biasa (lipstik klasik) kan sayang ya kalau swatch duluan baru difoto produknya. Makanya, selalu dahulukan foto produk daripada foto swatches.
Lanjut, Selasa foto arm swatches. Biasanya, kalau gak terlalu banyak, kita buatkan styled arm swatches (yang digambar), dan juga pastinya classic swatches. Ini juga bisa 1-3 brand, tergantung banyaknya warna.
Lanjut, Rabu foto lip swatches 1 produk yang terdiri dari 5 warna. 5 warna masih aman, gak terlalu banyak tapi gak sedikit juga. Jadi di hari rabu itu, mbak Anggi (manajernya Lippielust) masukin jadwal aku untuk foto. Dalam 1 hari itu bisa 1-3 brand yang difoto, tergantung banyaknya warna.
Setelah itu, Kamis, baru bisa bikin blog. Biasanya tim Lippielust kerjakan content ini minimal 1 minggu sebelum tayang. Biasanya Rissa, hari Kamis dan Jumat gak ke kantor, supaya bisa fokus edit foto dan juga bikin blog.
Terus kontennya kan mostly lipstick, pernah bosen ngga? Apa yang dilakuin buat ngatasin itu?
Jawab:
Untuk mengatasinya? Ya gak ngelakuin apa-apa. Biasanya main game, jalan-jalan, makan, beres-beres rumah, atau tidur seharian. Konten di Lippielust itu 90% non-sponsored IG posts, jadi gak ada pengaruhnya juga kalau gak swatch/post apapun di IG.
Burnout itu bahaya, jadi kalau udah ngerasa capek mentally, ya istirahat. Gak perlu dipaksakan
Rissa pernah kok menghilang dari IG sampe 3 bulan kalo gak salah. Di tahun ini sampe 2 bulan, tahun lalu sebelum berhijab sekitar 3 bulanan menghilang.
Sampe sekarang pun, Rissa kalau udah ngerasa jenuh, stop ngelakuin apapun. ide itu datengnya dari pikiran yang fresh, kalau pikiran kita sendiri udah capek, mental kita lagi gak bener, dipaksakan juga percuma.
Apa saja tantangan bikin lip swatch?
Jawab:
Kita bicarakan pas Rissa mulai, karena kalau sekarang, perspektifnya udah lain.
- Kalau dulu, tantangan paling besar buat Rissa adalah... gimana caranya cari cahaya matahari yang bener-bener bagus. Karena gak ada ring light, gak ada kamera, modalku cuma PC dan Photoshop karena memang kerjaanku dulu adalah Graphic Designer, dan sedikit-sedikit bisa photo retouching.
Rissa dulu tinggal di Sukabumi, kalau dulu sih aku bilang Sukabumi itu Islandia-nya Indonesia karena sepanjang tahun jarang banget ada matahari. Kalau ada matahari, paling cuma sejam-dua jam. Jadi ya itu salah satu tantangannya. Buatku, cahaya matahari adalah sumber lighting terbaik sampai sekarang. Bahkan sekarang peralatan lighting udah alhamdulillah lengkap, tetep kita pakai cahaya matahari juga supaya warna fotonya cantik.
- Kedua, bibir harus bener-bener siap. Gak boleh pecah-pecah. Setiap kali bibir pecah-pecah, itu udah pasti fotonya ditunda. Ini sampe sekarang masih kaya gini.
- Ketiga, kalau dapet produk lip stain. Itu kan susah banget dihapusnya ya.. Apalagi pas foto utk katalog Make Over Lip Stain kmrn, jujur itu bikin cape banget karena warna stainnya bener-bener nempel di bibir dan tangan.
Must have tools buat yang baru mau mulai lipstick swatching apa saja?
Jawab:
- Keberanian. Karena gak jarang juga pengen coba lip swatching tapi gak pede. takut di-bully / judge, dll. Bener gak? Tapi serius sih... Dulu Rissa cuma pake kamera belakang hape. Pakai smartphone pun bisa kok. Apalagi smartphone jaman sekarang udah canggih-canggih. Nah kalau udah pakai kamera, mungkin kalian rata-rata udah pakai kamera ya..
- Selalu gunakan tripod dan timer (kalau ada), belajar pose dari awal, supaya nantinya terbiasa dengan posenya.
- Tools lainnya.. ya makeup tools aja semacam lipstick remover, sponge (kalau udah dihapus kan biasanya suka agak rusak tuh foundie), itu harus ada di jangkauan duduk kalian.
- Oh yaa... kalau bisa duduk ya, karena biasanya lama.
Tidak ada tools spesifik sih untuk swatching, sebenernya gampang kok. Tapi setelah swatching, ada proses editing. Ini mungkin bagian complexnya.
Photo retouching itu gak haram, kok... kadang ada aja yang ngerasa kalau "fotonya di-photoshop ya". Malah ada lho pekerjaan "photo retoucher" karena memang tugas mereka adalah meng-enhance foto. Photoshop sendiri adalah software professional untuk photo editing / digital imaging, isinya gak cuma untuk ubah-ubah bentuk badan atau ngebeningin muka aja biar keliatan lebih flawless dan tirus, tapi Photoshop itu bener-bener powerful, gear-nya cuma hape tapi editingnya di photoshop, bisa dapet foto layaknya professional shots.
Jadi, it's safe to say that it's important to have Photoshop too.
Ada bagian2 “krusial” yg perlu diperhatikan saat editing tidak?
Jawab:
Jangan foto sekali lalu warnanya diubah-ubah setelahnya ngikutin warna shadesnya. Mau sebanyak apapun lipstiknya, harus dijalanin (swatch satu persatu).
Selain itu, it's ok if you want to adjust the brightness of the photo, color correct warna lipstik, dihalusin pori-porinya, itu gak papa. Asal jangan overdo.
"Color correct" itu gak tau kenapa di beauty community kesannya kayak ngebohongin, padahal apa yang kita ingin tangkap di kamera, belum tentu bisa dihasilkan oleh kamera itu sendiri. Mau sebagus apapun lightingnya.
Beberapa waktu lalu Michelle Phan (owner EM Cosmetics), pasang IG Story tentang dia lagi Color Correct swatches liquid lipsticknya. Itu wajar banget dan udah biasa juga untuk dilakukan.
Intinya jangan overdo.
PENANYA 1
Aku tu suka banget sama yg namanya lipstik. Terus, kalau tiap bikin swatch lipstik untuk blog suka kesel sendiri karena: bibir aku tdk simetris antara kiri dan kanan. Aku sadar sih kalau bagian tubuh manusia itu pasti gak akan seimbang kiri dan kanan. Nah, kalau Rissa sendiri, ada gak cara buat menyeimbangkan? Aku pun juga retouching pakai PS. Tapi ilmu aku belum sampai yg bisa edit nyeimbangin bagian yang kurang.
JAWAB:
Dulu bibirku juga asimetris. Kalau pake lipstik selalu dibuat keluar garis. karena pas jaman kuliah rahangku pernah dislokasi, jad aku pikir karena itu. Tapi ternyata karena gigiku berantakan (setelah copot behel gak pake retainer). Caranya adalah dengan menggunakan lip liner dengan warna senada dengan lipstiknya. Kalau misal terlalu repot, kamu bisa pakai photoshop.
Catatan pentingnya: kamu akan terbiasa pakai photoshop untuk terus menyeimbangkan bentuk bibir kamu. apa kamu siap untuk itu?
Kalau diliat, gigi aku sekarang masih berubah-ubah posisinya karena lagi dibenerin lg pakai behel. Jadi senyumnya pun berubah-ubah. Tapi tetep aja ciri khas dari bibir tetep keliatan.
Jadi saranku sih, lebih pede aja sama bibir yang kamu punya. Mungkin disitulah ciri khas kamu nantinya.
Kalau sampe mirror sih kok kayaknya jadinya serem ya, soalnya setiap manusia itu, tubuh kanan dan kirinya beda, bener-bener asimetris. Biasanya kalau editing foto swatches, aku correct warna dan pakai liquify kalau diperlukan.
Tools yang biasa aku pake di photoshop (maaf agak lama ya aku lupa nama-namanya):
- Spot Healing Brush tool (biasanya untuk menghilangkan zits / jerawat), Clone Stamp Tool, Mixer Brush Tool, High Pass / Sharpen, Eyedropper Tool, dan Liquify
- Sama kalau color correct, maininnya Adjustment. Yang paling sering dipakai: Brightness / Contrast, Color Balance, Hue / Saturation, dan Levels.
PENANYA 2
Kebetulan saya punya kulit Warm undertone dan tiap swatch lipstick yang Cool undertone itu berasa aneh aja, gimana yaa biar ga berasa jomplang gitu antara warna lipstik and kulit?
JAWAB:
Gak gimana-gimana, jangan dipaksakan. Tujuan swatching adalah membantu orang lain yang kulitnya sama kaya kita, jadi kalau hasilnya ternyata cool banget di kulit, ya memang udah seharusnya seperti itu.
Sekedar sharing, kalau sedang buat katalog (misal: W****H), mereka gak minta warnanya harus sesuai dengan yang mereka inginkan, dan belum tentu juga kan warnanya sama di kulit semua orang. Jadi kalau misal lihat swatchesku yang warnanya seperti itu, ya berarti memang seperti itu di kulitku.
Kalau maksudnya color correcting, itu kalau misalnya lightingnya ternyata terlalu terang, atau terlalu gelap, atau misal pas aku swatch warnanya kurang vibrant, atau kurang muted.
Ketika photo retouching, biasanya aku bawa sekalian sama lipstik-lipstiknya, lalu dipake lagi di bibir atau di swatch lagi di tangan untuk lihat warna seharusnya seperti apa di kulitku.
Dan sebisa mungkin, kalau mau pakai teknik aku (swatch ulang di bibir dan tangan), retouch foto swatchnya jangan di tempat gelap, malah lebih baik kalau pas siang hari. Makanya aku jarang edit foto swatch malem-malem hehe.
Sebetulnya, tidak semua warna bisa cocok lipstick di bibir Rissa. Bedanya kalau sekarang, brand-brand lokal warnanya emang bagus-bagus. Beda banget sama jaman dulu yang kebanyakan menyesuaikan jenis kulit caucasian (bule).
Kayak warna Maybelline Liquid Matte 07 (Barely Nude), itu di aku jadi kayak ijo lumut. Jadiii.... sama aja kok.. gak semuanya bagus di aku.
PENANYA 3
Lip swatches Rissa kan selama ini yang terlihat "hanya" bibirnya aja. Ga keliatan wajah, tapi jujur. Sekali kita liat bibir aja tuh langsung tau "oh ini lippielust".
- Pertanyaan pertama: gimana cara membuat bibir kita itu keliatan khas nya, walaupun tanpa keliatan wajahnya? Apa memang bentuk bibirnya, atau memang ada trik khususnya?
- Pertanyaan kedua: Apa yang dilakukan kalau lipstik yang di swatch enggak pigmented tapi kalau dilayer berkali-kali malah jadi ga bagus?
- Pertanyaan ketiga: Foto Rissa banyak kesebar di online shop bahkan di crop sampai watermark lippielust hilang. Seingat aku dulu Rissa memperbolehkan foto dipakai untuk jualan tapi fotonya ga diapa2in, ga di crop apalagi ssmpai dibikin watermark orang lain. Nah gimana Rissa sekarang menghadapi itu sa? Apa Rissa ambil langkah tertentu atau yasudah biar jadi pahala?
JAWAB:
- Engga ada trik khusus, serius deh. Dulu tahun 2014 ga ada yang kenal aku, aku cuma suburban yang seneng makeup, pusing sama deadline, tau-tau jadi banyak yang tau. Dan sampe sekarang, mungkin karena udah sering seliweran di dunia digital apalagi permakeupan, mungkin orang-orang jadi hapal itu bibir aku.
Prosesnya gak bentar, serius. 2014-2016, aku dapet klien pertama lokal itu Wardah, tahun 2016 akhir kalo ga salah, aku lupa.
Dari sekian banyak lipstik Wardah saat itu, aku lupa totalnya kalo ga salah 70-an. Itu kan langsung bikin katalog printednya, disebar seluruh Indonesia. Dari situ banyak deh olshop-olshop yg scan katalognya dan beredar deh di online shop-online shop. Mereka ga pada tau itu aku.
Malah beberapa hari lalu ada yg DM, "oh ini toh yg bibirnya suka ada di olshop-olshop". Mereka lebih tau bibirku daripada Lippielust.
- Jawaban dari pertanyaan kedua. Aku layer 2x atau lebih lipstiknya, tapi nunggu layer pertama kering dulu. Harus bener-bener kering. Kalau cuma setengah kering, nanti makin keliatan patchy-nya.
Kalau gak kebantu sama sekali, ya review seadanya. Kalau warna spesifik (misal: orange) patchy, karena pengaruh pigment warna yang bercampur putih seperti itu memang biasa patchy. Warna-warna seperti bright, white-based colors itu udah biasa kalo patchy.
- Jawaban dari pertanyaan ketiga: Yasudah jadi pahala. Karena kadang galakan mereka daripada kita, sedangkan kita gak bisa ngurusin itu melulu diupload di sosial media Jadi yaudah, itu giliran pemerintah yang bisa mengedukasi tentang konten digital harusnya.
PENANYA 4
- Pertanyaan pertama. Nah tadi aku sempet baca soal lip swatches untuk produk lipstik yang 'ngestain' nih. Ada beberapa produk yang susah banget di hapusnya, kalau misalnya nih, si bibir ini 'didempul ulang' pake foundation, untuk bibirku ini termasuk yg gampang keringan gampang banget patchy. Tapi kalo ga dilanjut hari itu juga, kadang set upnya berubah juga. Ada tips dan triknya ga teh?
- Pertanyaan kedua. Tadi sempet baca soal penggunaan lip liner, kira-kira untuk bibir yang udah 'over' begini, masih diperlukan gak sih teh? Kadang gak Pede aku tuh, sama kadang suka ga pas warna lip linernya.
JAWAB:
- Take your time. Kalau udah tau produk yang bakal di swatch itu stain banget/susah dihapus, ada baiknya kamu jadwalkan seharian itu untuk foto swatch.
Aku biasanya kalo foto swatch, setupnya: aku | kamera | lighting | fotografer.
Dia yang ngasih tau kalau misal warnanya ga bagus, ada yang bolong ditengah swatchnya, ada bekas tisu, dll. Pokoknya dia yang ngasih tau imperfection foto saat itu. Jadi udah bisa dipastikan gak sekali-dua kali takenya, bisa sampe 10x kalau kita berdua gak puas sama hasil di take awal.
Jadi, kalau waktu seharian, dan kamu ternyata udah pake lighting, itu bawa santai aja jangan terburu2. kamu bisa apply lip balm dulu, bisa minum dulu, dll.
- Jawaban pertanyaan kedua: Aku sih skrg jarang bgt pake lip liner. Ada masanya lip liner itu sebuah keharusan bgt kayanya soalnya kan nge-trend Kylie Lip Kits dulu tuh.. hehe.. kalau kontur bibir aku udah oke, kenapa harus dipakein lip liner lagi?
Kalau kamu rasa perlu, ya kenapa engga? Biasanya lip liner dipakai supaya produk gak bleeding/tahan lama di bibir, tp kan skrg trennya matte liquid lipstick yang udah oke bgt daya tahannya, ya gak perlu sih... kecuali kalau mau pakai lip gloss atau lipstik padat biasa.