Tips Berpuasa Untuk Anak Kecil
Mengajarkan puasa kepada anak mungkin susah-susah gampang.
Kadang ada anak yang ingin sekali puasa bersama anggota keluarga
lainnya. Ada pula yang tidak ingin.
Sebelum mengajari anak puasa, sebaiknya beri pengertian kepada anak terlebih dahulu apa itu puasa dan mengapa mereka perlu menjalankannya tiap tahun. Setelah itu, anak mungkin akan lebih mudah untuk mengikuti ibadah puasa.
Berikut ini merupakan tips mengajar anak puasa untuk pertama kali:
Mengajarkan anak untuk ikut puasa sebaiknya dimulai dengan
memberikan contoh. Hal ini akan membuat anak lebih mudah
mempraktikkannya. Contohnya tentu saja dari Anda sendiri.
Saat menjalankan ibadah puasa, pasti anak akan bertanya apa itu puasa, mengapa ibu atau bapak tidak makan, dan lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan rasa penasaran, sehingga anak ingin mencobanya sendiri.
Ingat, di usia yang masih muda, anak bisa dengan mudah meniru perilaku seseorang di sekitarnya.
Berikan kelonggaran berpuasa untuk anak. Perlu Anda ingat bahwa
buah hati Anda masih dalam masa pertumbuhan. Ia masih membutuhkan
banyak nutrisi.
Selain itu, anak kecil juga belum bisa mencari sendiri untuk mendapatkan makanan dan minuman sejumlah yang ia butuhkan. Mengajarkan dengan memaksa anak untuk puasa penuh atau puasa setiap hari bisa menimbulkan risiko kesehatan pada anak.
Sebaiknya mulailah mengajarkan anak puasa secara perlahan. Mulai dari puasa beberapa jam dalam satu hari kemudian tingkatkan lagi jika anak sudah berhasil melewatinya.
Yang terpenting, anak mengenal dulu apa itu puasa dan bagaimana cara menjalankannya. Kemampuan anak untuk berpuasa lama-kelamaan juga akan meningkat seiring dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa.
Jika anak sudah terbiasa makan makanan tertentu atau makanan
kesukaannya, mintalah anak untuk menghindari makanan tersebut saat
berpuasa. Misalnya, jika anak suka cokelat dan keripik, mintalah anak
untuk tidak memakannya selama jam puasa.
Mengajarkan hal ini ketika anak puasa juga dapat membantu menghilangkan kebiasaan buruk pola konsumsi anak. Selain itu, juga dapat membantu anak untuk lebih menghargai makanan.
Mengajarkan anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa memang penting. Namun, memberikannya apresiasi juga tak kalah penting.
Terlepas dari berapa jam anak sudah puasa atau berapa hari anak mengikuti puasa, sebaiknya beri penghargaan kepada mereka. Penghargaan ini dapat menambah semangat anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa lagi dan lagi.
Anda tidak harus memberi hadiah, cukup dengan memujinya dan mengatakan bahwa ia adalah anak yang hebat. Dengan begitu, ia akan merasa senang dan makin semangat untuk puasa.
Anda juga bisa menyediakan makanan kesukaan anak saat waktunya berbuka. Hal ini menjadi salah satu hal yang akan membuat mereka senang menjalankan ibadah puasa.
Namun, ingatlah untuk tetap memilihkan makanan sehat yang mengandung nutrisi penting bagi anak, seperti makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Jangan biasakan memberi hadiah ke anak dengan makanan manis karena dapat membawa dampak buruk bagi kebiasaan makannya.
Sebelum mengajari anak puasa, sebaiknya beri pengertian kepada anak terlebih dahulu apa itu puasa dan mengapa mereka perlu menjalankannya tiap tahun. Setelah itu, anak mungkin akan lebih mudah untuk mengikuti ibadah puasa.
Berikut ini merupakan tips mengajar anak puasa untuk pertama kali:
1. Beri anak contoh
Saat menjalankan ibadah puasa, pasti anak akan bertanya apa itu puasa, mengapa ibu atau bapak tidak makan, dan lain sebagainya. Hal ini akan menimbulkan rasa penasaran, sehingga anak ingin mencobanya sendiri.
Ingat, di usia yang masih muda, anak bisa dengan mudah meniru perilaku seseorang di sekitarnya.
2. Tidak memaksa anak untuk puasa penuh atau sesuai keinginan Anda
Selain itu, anak kecil juga belum bisa mencari sendiri untuk mendapatkan makanan dan minuman sejumlah yang ia butuhkan. Mengajarkan dengan memaksa anak untuk puasa penuh atau puasa setiap hari bisa menimbulkan risiko kesehatan pada anak.
Sebaiknya mulailah mengajarkan anak puasa secara perlahan. Mulai dari puasa beberapa jam dalam satu hari kemudian tingkatkan lagi jika anak sudah berhasil melewatinya.
Yang terpenting, anak mengenal dulu apa itu puasa dan bagaimana cara menjalankannya. Kemampuan anak untuk berpuasa lama-kelamaan juga akan meningkat seiring dengan kebiasaannya dalam menjalankan puasa.
3. Minta anak untuk puasa dari makanan tertentu saja
Mengajarkan hal ini ketika anak puasa juga dapat membantu menghilangkan kebiasaan buruk pola konsumsi anak. Selain itu, juga dapat membantu anak untuk lebih menghargai makanan.
4. Beri penghargaan pada anak jika ia telah sukses menjalankan puasa
Terlepas dari berapa jam anak sudah puasa atau berapa hari anak mengikuti puasa, sebaiknya beri penghargaan kepada mereka. Penghargaan ini dapat menambah semangat anak untuk ikut menjalankan ibadah puasa lagi dan lagi.
Anda tidak harus memberi hadiah, cukup dengan memujinya dan mengatakan bahwa ia adalah anak yang hebat. Dengan begitu, ia akan merasa senang dan makin semangat untuk puasa.
Anda juga bisa menyediakan makanan kesukaan anak saat waktunya berbuka. Hal ini menjadi salah satu hal yang akan membuat mereka senang menjalankan ibadah puasa.
Namun, ingatlah untuk tetap memilihkan makanan sehat yang mengandung nutrisi penting bagi anak, seperti makanan yang mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral.
Jangan biasakan memberi hadiah ke anak dengan makanan manis karena dapat membawa dampak buruk bagi kebiasaan makannya.