Bahasa Jiwa Bangsa, Bahasa Cermin Negara
Kami putra putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, Tanah IndonesiaKami putra putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa IndonesiaKami putra putri Indonesia menjunjung Bahasa persatuan, Bahasa Indonesia
Kutipan diatas adalah bunyi dari sumpah pemuda yang
digaungkan pada tanggal 28 Oktober 1928. Mungkin sebagian dari kalian tidak
hapal atau bahkan tidak ingat dengan bunyi sumpah pemuda diatas.
kesekolah.com |
Dari bunyi
ketiga dari sumpah pemuda diatas menunjukan bahwa Bahasa Indonesia merupakan
pemersatu bangsa yang dapat memberikan rasa nasionalisme bagi rakyat. Terlebih lagi
dengan Bahasa Indonesia kita merasa bersaudara dengan rakyat didaerah lain,
karena kita merasa memiliki Bahasa persatuan yang sama.
Bahasa Indonesia, Riwayatmu Kini
Bahasa yang dipergunakan oleh seseorang mencerminkan
jatidirinya. Contohnya, ketika kita berada di luar kota dan kita bertemu dengan
orang yang berasal dari daerah yang sama dengan kita, kita otomatis akan
menggunakan Bahasa daerah ketika berbicara dengan orang tersebut.
Dengan menggunakan
Bahasa daerah yang sama, kita sudah menggangap bahwa orang tersebut bersaudara
dengan kita. Namun karena berkembangnya era globalisasi keberadaan Bahasa
daerah dan Bahasa Indonesia sedikit demi sedikit pupus, Hal ini dapat dilihat
pada tabel dibawah ini
phoestahadepok.blogspot.com |
dari tabel diataskita dapat melihat bahwa di beberapa
kota di Indonesia, penggunaan bahasa indonesia lebih kecil dari penggunaan Bahasa asing. Hal ini terjadi
pula pada sekolah bertaraf internasional di Jakarta.
Seperti yang diungkapkan
oleh Dr. Liliana Muliastuti, MPd, Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas
Negeri Jakarta, yang dilansir dalam laman Liputan6.com. Beliau menyampaikan bahwa, pada sekolah
standart Internasional di Jakarta yang
memiliki 70% siswa WNI, hanya 30% siswa WNI tersebut yang fasih
menggunakan Bahasa Indonesia, sedangkan 70% lainnya merasa kesulitan atau tidak
mampu berbahasa Indonesia. Siswa di sekolah tersebut menggunakan Bahasa asing
sebagai Bahasa sehari-hari, sedangkan Bahasa Indonesia hanya sebagai Bahasa kedua.
Bahkan ada pula salah satu guru di sekolah berstandart
internasional di Jakarta menggungkapkan bahwa, murid-muridnya hanya menggunakan
Bahasa Indonesia pada saat kelas Bahasa Indonesia, dan berkomunikasi dengan
supir serta asisten rumah tangganya. Diluar
itu mereka semua menggunakan Bahasa asing dalam kesehariannya.
Tidak dipergunakannya lagi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa
ibu di negeri sendiri merupakan suatu kemunduran bagi Indonesia. Banyak yang
beranggapan bahwa Bahasa Indonesia tidak lagi keren. Orang yang fasih
menggunakan Bahasa asing dalam lingkup pergaulannya dianggap memiliki “kelas”
yang lebih tinggi dari pada yang menggunakan Bahasa Indonesia.
Padahal jika Bahasa
Indonesia bukan lagi menjadi tuan di negaranya sendiri, boleh di bilang itu
bukan lagi negara Indonesia.
Bagaimana Menjaga Eksistensi Bahasa Indonesia ?
Sebenarnya pemerintah sudah mengeluarkan peraturan
melalui UU nomor 24 tentang bendera, Bahasa dan lambang negara serta lagu
kebangsaan. Namun beberapa kota di indonesia belum menerapkan undang-undang
tersebut secara maksimal.
Seperti beberapa sekolah internasional yang tidak
mewajibkan penggunaan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa utama, serta baliho dan
nama tempat umum yang masih menggunakan istilah asing. Perlu adanya control dari
pemerintah agar Bahasa Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
kantorbahasamaluku.kemdikbud.go.id |
Selain control dari pemerintah kita sebagai warga
negara juga harus ikut andil bagian dengan menerapkan beberapa cara sebagi
berikut :
- Menanamkan kebanggaan dalam diri bahwa Bahasa Indonesia merupakan Bahasa persatuan yang dipergunakan saat memperoleh kemerdekaan
- Menghindari penggunaan Bahasa asing secara berlebihan
- Meningkatkan frekwensi penggunaan Bahasa Indonesia dengan mengikuti beberapa kegaiatan yang melibatkan Bahasa indonesia, seperti membuat puisi, karya tulis, bermain drama, debat Bahasa Indonesia dll.
Kita sebagai bangsa Indonesia, sudah sepatutnya bangga
mengggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, bukan dengan menggunakan Bahasa
asing agar dianggap keren dan gaul. Karena Bahasa tersebut jelas berbeda dengan
tata karma dan moral kita.
Sebagai generasi muda sudah sepatutnya kita
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar dalam keseharian. Dengan demikian
orang orang disekitar kita akan menggunakan Bahasa Indonesia juga.
Bagaimana dengan
kalian ? sudahkah menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar ?
Boleh saja menguasai bahasa asing sebanyak2 nya.. tapi bahasa indonesia harus tetap di utamakan, bila perlu jika di indonesia semua orang asing wajib belajar dan menggunakan bahasa indonesia, kecuali mereka janualah pelancong atau turis..
iyap bener banget mas